Monday, August 22, 2016

Masa lalu, masalahku




Whats up! Aku Arifin, pengelola baru yang gantengnya tak kalah dengan Rizki SW. Aku baru bekerja sama dengan Riski SW, aku dan dia bagaikan kepompong yang lagi nyari pucuk-pucuk kesuksesesan.
***

Aku harus segera pergi dari rumah, pikiran ku tak karuaan seperti kebakaran rumah, entah mengapa setiap kali pulang kerumah ini aku selalu merasakan ketakutan. “Aduhh dimna pintu keluarnya?” Keluhku sambil melihat kesegala penjuru, setelah lelah meencari akhirnya aku punya ide ‘’ oke, google, dimana pintu keluar?’’  inilah yang kubingungkan, semakin benda dicari semakin sulit ditemukan, padahal aku sudah bertanya pada google.
Oh iya, sekarang aku ingat, kalau aku gak salah pintu keluar disamping wc, kemudian aku segera menuju ke wc tapi setelah kupkir-pikir didlam rumah mana ada tulisan pintu keluar.
Sebenarnya aku udah sering masuk kerumah ini,  entah mengapa kejadian ini terjadi pada diriku, aku lelah selalu begini, apakah mesti kupecahkan gelas-gelas biar aku ingat pintu keluarnya? Entah mengapa aku begini, tiba-tiba terdengar suara yang begitu mengerikan yang membuat bulu kudukku merinding, aku merasa curiga, ya ku intip dulu apa yang terjadi disana, langsung saja hal itu membuatku terkejut. Sungguh pemandangan yang mengcengangkan.
Aku pernah menonton film yang lebih ekstrim dari ini tapi mengapa bulu kudukku merinding seperti ini,  tanpa banyak berpikir lagi, aku langsung keluar dari rumah itu, sekarang aku harus memikirkan cara melewati pagar tanpa sepengetahuan warga di sekitar rumah ini.
Berpikir, pikir-pikir ini lebih sulit dari pada ulangan matematika. Tiba-tiba terdengar jeritan dari dalam rumah, suara wanita menjerit seperti sedang melahirkan,sebenarnya aku mau menolong, tapi aku  juga  punya masalah sendiri, satu-satunya hal yang bisa kulakuakan adalah mendoakan agar diberi kelancaran dan keselamatan bagi ibu kucing dan si anak kucing.
Beberapa menit kemudiaan terdengar bahwa kucing itu telah sukses melahirkan, alhamdulillah kucing melahir dengan selamat, sekarang bagaimana cara aku bisa selamat, tanpa ragu lagi aku memberanikan diri kabur lewat pintu pagar. ‘’sial pagarnya dikunci!’’.
Sesaat aku tersadar bahwa aku adalah seorang satpam dirumah ini, aku bukanlah pencuri seperti itu, kenapa aku bisa lupa? Apakah harus ke klinik tongfang?
***
Pesan
Hidup itu sederhana,  jangan mengulang keselahan yang sama, karena masaih banyk kasalahan yang lainnya yang belum dicoba, jika kesalahan itu terjadi berulang kali dilakukan, hidup tidaklah sederhana.

***
Terima kasih


0 comments:

Post a Comment