Whats up, ne gue arifin, kali ini gue mau
keluarin unek-unek gue, tapi tetap menceritakan masa lalu gue, dan kejadiaan di
sekitar gue.
***
Puisi buat Penguasa kedepannya
By Tajjul Arifin
Penguasa
Wahai pengusa, enkau
harus tau suara kami
yang penuh dengan
harapan, walau hidup kami tak menguntung bagi engkau
tapi kami tak ingin
dipermainkan, kami juga bukan yang senantiasa di PHPin
Enkau berkampanye didepan
kami, enkau menjanjikan kemakmuran pada
kami, engkau slalu ingin berkerja sama dengan kami, tapi apa yang kau kerjakan
Buat kedepan, kami
menginginkan perbuatan nyata. Tegakkan hukum setegak-tegaknya seperti pohon
pinang yang slalu identik dengan kemerdekaan,
kami menginnginkan kemerdekaan yang nyata, bukan hanya sedakar omongan
belaka
Masalah moral kami bisa
urus sendri, masalah kemakmuran itulah yang harus kalian urus, jangan pernah
merdeka sendirian, pahlawan dulu mencari kemerdekaan bukan untuk dirnya sendiri.
***
Kejadian nyata
1.
Kegagalan kabur
Kegagal gue yang
pertama adalah disaat masi duduk dibangku smp kelas 2, bukan duduk dipangkuan
prilly latukonsina, kronologinya pada
saat itu gue diajak cabut mata pelajaran kesenian, yang kepikiran pada waktu
itu adalah kapan lagi diajak cabut pelajaran kalo gak sekarang, dari pada cabut
nyawa seseorang lebih baik cabut pelajaran, dengan rasa bahagia dan agak-agak
menantang diri gue, gue mengiyakan ajak dia yang baru gue kenal dalam jangka
sorong waktu 10 menit, bukannya kesenangan yang gue dapat melainkan
dikejar-kejar wakil kepsek, untungnya gue gak kethuan, gimna, hebat gak gue?
Gimana bisa ketahuan orang kembali msuk kelas, hahhhh! Yang sialnya “tas gue ketinggal dikantin”
itulah yang membuat gue berani
berbohong, padahal gue tau kalo bohong itu dosa.
*Detik-menit menegangkan
“mana peralatan kamu menjahit” ujar guru itu
dengan suar
tegas.
“ iss sok asik” masi dalam hati gue, dengan
tidak berni gue ucapkan dengan kata-kata.
“kok diam, gak punya mulut apa?!” guru
mulai marah, bukan mulai lapar.
“kepo-kebo” masi niat
dalam pikiranku tak dapat kau mengerti.
“ketinggalan buk:(” lanjut gue sambil buat
muka sedih, biar kelihatan orang berasalah.
“hebat ya kamu” masi dalam keaadaan KZL
guru itu ( ciri-ciri uang belanja kurang).
“ makasi ibukJ, ibuk tau aja saya hebat” dengan muka bahagia dan polosnya.
*** “ gubrak, sekarang kamu berdiri kedepan”
guru dengan keteknya yang basah.
“ hmmmmmm”
gak asik “ni snack(kobra),” ibuk gak asik kalo lagi laper.
2.
Jujur
Terkadang jujur itu mnyenangkan saat itu juga, ada juga jujur yang
menyedihkan,ada juga jujur yang menyakitkan. “ gimana, setuju pendapat
gue?” kalo lo gak setuju, itu urusan lo. apa salahgue, salah teman-teman
gue kalo gak setuju.
3.
Terpengaruh
iklan
Sekarang banyak terpengruh iklan, termasuk
gue. Salah satu yang banyak diminati
adalah berobat diklinik tongfan, tong kosong, pokoknya gitu-gitu.
“dulu saya pemalu, Setelah berobat ke klinik tongfang saya gak punya malu”
“dulu teman saya sakit kepala, pundak,lutut kaki,lutut kaki. Saya sarankan
berobat di klnik tongfang, setelah pergi pagi pulang pagi, dia ditabrak mobil
sampai dia menghembuskan nyawanya, terimaa kasih kuucapkan pada klinik
tongfang”.
4.
Ulangan
Ulangan identik dengan pemahaman yang sudah dipelajari tapi, “mengapa ulangan
identik dengan konsep, nyontek, lirik sana, lirik sini?” padahal kita diajarkan
waktu masih kecil untuk slalu berbuat jujur dan rajin menabung. Aku bingung kenapa ini semua terjadi, apakah
kalian bannga menyontek, jikalau kalian kedepannya menjadi seorang pemimpin bukan pemimpi, jika
masi menggunakan cara tak baik untuk sesuatu, jika iya, berhentilah, bongkar
kebiasaan lama, gapailah kejujuranmu setinggi langit yang tiada batasannya.
5.
Tulisan
belakang mobil
Pernahkah kalian baca tulisannya? Dimana mereka
mendatkan ide itu? Armada bisa
menciptakan lagu dengan melihat bacaan itu. “ya tuhan ku, jauhkanlah aku dari
ibu-ibu pake motor yang lampu sennya kekiri tapi beloknya kekanan” bisakah
Armada membuat ini menjadi lagu bagus? Gue tunggu lagunya.
6.
Kata-kata
menginpirasi
Tak ada manusia yang tidak menginpirasi, malah
banyak dari kita menginpirasi lewat kata-kata, tapi banyak pula perkataan
meraka tak penting. “berjalan dalam kegelapan bersama seorang teman itu lebih
dari berjalan sendirian menuju jurang” kata gue.
***
Pesan
Pesan gue kali ini adalah, jujur itu gampang, yang susah ngelakuinnya. Perubahan bisa dimulai dari diri sendiri tapi jika
pemimpin itu tidak bisa,maka jangan salahkan generasi yang baru.
***
Harpan
Tak salah jika beda pendapat asalkan bersatu, minyak dan air pun bisa
bersatu walau mereka berbeda.
Terimakasih
Facebook :
facebook.com/tajjul.arifin.9
Twitter :
twitter.com/rihamu0
0 comments:
Post a Comment